Halo semua. Selamat sukses bagi para pembaca blog ini. Semoga selalu diberikan kesehatan.
Setelah lama ngga nulis di blog kurang lebih satu tahun blog ini berasa sunyi tiada tara layaknya kota tua tak berpenghuni :D (duh jadi nglantur nih). Yap, pada kesempatan kali ini admin yang sekaligus penulis mau memberikan kisah inspirasi (duh kesannya kayak inspirator gitu :D) seputar karakte dosen di kampus penulis. Tau kampusnya dimana? Ya tebak aja deh kampus yang terkenal dengan kampus pencetak tenaga kependidikan berkualitas seantero jagad di Kota Gudeg tercinta hehe. Pasti tau lah, kalau belum tau googling deh :v. Yak, kampus ini memang kampus legendaris dengan slogan pendidikannya. Kampus ini cukup tua tapi tidak setua tetangganya yang sekaligus mantan induknya hehe. Di kampus ini banyak berbagai dosen yang telah mengajar para mahasiswa calon pendidik negeri ini yang salah satunya admin/penulis blog ini :D. Dari dosen muda yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng sampai yang bapak-ibu sampai yang sudah senior atau bisa dibilang sudah sepuuhh :D siap mengajar mahasiswanya. Nah dosen-dosen ini ternyata memiliki berbagai macam karakter yang berbeda-beda. Sebagai mahasiswa harus pinnter-pinter menyesuaikan dengan dosen nih kalau pengen dapat nilai bagus. Dosen dari segi usia dapat dibagi menjadi 3 yaitu dosen muda, dosen madya, dan dosen senior (btw itu rumusan dari admin sendiri nih :3) Nah untuk karakter bisa generalkan dari usianya. Rata-rata dosen yang muda itu lebih komukatif dan murah nilai karena kita masih merasa nyaman dan jarak usianya terpaut lebih dekat. Dengan dekatnya rentang usia ini membuat hubungan mahasiswa dan dosen terasa lebih dekat seperti kakak-adik. Kemudian dosen madya itu cukup komukatif tapi ya agak lebih susah karena memang usianya dengan mahasiswa terpaut lebih jauh jadi dunianya udah jauh berbeda (haha emang kita dunianya beda-beda ya? ). Tetapi dari dosen madya kita bisa mendapatkan ilmu yang cukup memadai karena beliau-beliau ini cukup berpengalaman. Untuk masalah nilai, ya kita harus ngikutin kemauan dosennya dengan sepenuh hati karena kalau sering absen ga ngumpul tugas bisa dikasih nilai special kamu. Special yang membuatmu menyesal seumur hidup hehe. Sedangkan untuk dosen senior biasanya kita mendapatkan materi yang jauh lebih mendalam karena memang dosen senior sekelas professor pasti dalam ilmu dan pengalamannya. Untuk masalah nilai kita harus berusaha mati-matian nih soalnya dosen senior lebih objektif bahkan sangat objektif dalam menilai dan beliau tak segan-segan memberi nilai D (duh saiktnya tuh di sini kalau dapat nilai species ini) jika mahasiswanya tidak mengerjakan tugas dengan hasil yang baik. Akan tetapi karakter dosen itu juga pembawaan dari pribadinya masing-masing. Belum tentu dosen senior itu selalu kaku dan pelit nilai sedangkan dosen muda selalu komukatif dan murah nilai. Semua kembali pada karakter masing-masing dosen. Ada dosen yang supeeerr pelit nilai tapi komunikatif dan enak kalau ngajar, ada yang kalau ngajar bisa bikin semua mahasiswanya jantungan tapi murah nilai, ada yang jarang masuk kelas karena sibuk dengan hal lain seperti proyek atau penelitiannya sehingga mahasiswanya terlantar (duh kasian banget nih) tapi murah nilainya, ada juga yang dosennya galak dan pelit nilai (wah kalau ini serem banget kayaknya), ada juga yang murah senyum, asik ngajarnya dan murah nilainya (wah dosen favourite ini, apalagi ditambah bonus cantik, hehehe), ada juga yang biasa-biasa aja dan niainya pun biasa-biasa aja (duh kalau itu agak ga jelas ini, tapi ngga papalah standar :D), ada juga yang jarang masuk kelas dan nilainya pun susah (wah kalau ini ngga deh). Tapi semua itu pada dasarnya dosen pasti memiliki hati nurani untuk mengajar dengan baik (wah mulai pakai hati nih :D), menyampaikan ilmu kepada mahasiswanya. Sebagai mahasiswa kunci suksesnya sebenarnya mudah yang penting mau usaha/ikhtiar semaksimal mungkin dan mengikuti kemauan dosen masing-masing sesuai karakternya setelah itu berdoa. Nah apapun hasilnya itulah yang terbaik. Percayalah bahwa usaha dan doa itu berbanding lurus dengan hasil karena Allah maha adil. Sesuai dengan hadist bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak merubahnya sendiri. Sesulit-sulitnya dosen entah itu sulit ditemui, sulit tugasnya, sulit ujiannya, sulit nilainya, pasti tetap ada jalan jika kita mau berusaha maksimal. So keep your spirit and go away to grab your success.
Hidup Mahasiswa !! Hidup Mahasiswa !!
Setelah lama ngga nulis di blog kurang lebih satu tahun blog ini berasa sunyi tiada tara layaknya kota tua tak berpenghuni :D (duh jadi nglantur nih). Yap, pada kesempatan kali ini admin yang sekaligus penulis mau memberikan kisah inspirasi (duh kesannya kayak inspirator gitu :D) seputar karakte dosen di kampus penulis. Tau kampusnya dimana? Ya tebak aja deh kampus yang terkenal dengan kampus pencetak tenaga kependidikan berkualitas seantero jagad di Kota Gudeg tercinta hehe. Pasti tau lah, kalau belum tau googling deh :v. Yak, kampus ini memang kampus legendaris dengan slogan pendidikannya. Kampus ini cukup tua tapi tidak setua tetangganya yang sekaligus mantan induknya hehe. Di kampus ini banyak berbagai dosen yang telah mengajar para mahasiswa calon pendidik negeri ini yang salah satunya admin/penulis blog ini :D. Dari dosen muda yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng sampai yang bapak-ibu sampai yang sudah senior atau bisa dibilang sudah sepuuhh :D siap mengajar mahasiswanya. Nah dosen-dosen ini ternyata memiliki berbagai macam karakter yang berbeda-beda. Sebagai mahasiswa harus pinnter-pinter menyesuaikan dengan dosen nih kalau pengen dapat nilai bagus. Dosen dari segi usia dapat dibagi menjadi 3 yaitu dosen muda, dosen madya, dan dosen senior (btw itu rumusan dari admin sendiri nih :3) Nah untuk karakter bisa generalkan dari usianya. Rata-rata dosen yang muda itu lebih komukatif dan murah nilai karena kita masih merasa nyaman dan jarak usianya terpaut lebih dekat. Dengan dekatnya rentang usia ini membuat hubungan mahasiswa dan dosen terasa lebih dekat seperti kakak-adik. Kemudian dosen madya itu cukup komukatif tapi ya agak lebih susah karena memang usianya dengan mahasiswa terpaut lebih jauh jadi dunianya udah jauh berbeda (haha emang kita dunianya beda-beda ya? ). Tetapi dari dosen madya kita bisa mendapatkan ilmu yang cukup memadai karena beliau-beliau ini cukup berpengalaman. Untuk masalah nilai, ya kita harus ngikutin kemauan dosennya dengan sepenuh hati karena kalau sering absen ga ngumpul tugas bisa dikasih nilai special kamu. Special yang membuatmu menyesal seumur hidup hehe. Sedangkan untuk dosen senior biasanya kita mendapatkan materi yang jauh lebih mendalam karena memang dosen senior sekelas professor pasti dalam ilmu dan pengalamannya. Untuk masalah nilai kita harus berusaha mati-matian nih soalnya dosen senior lebih objektif bahkan sangat objektif dalam menilai dan beliau tak segan-segan memberi nilai D (duh saiktnya tuh di sini kalau dapat nilai species ini) jika mahasiswanya tidak mengerjakan tugas dengan hasil yang baik. Akan tetapi karakter dosen itu juga pembawaan dari pribadinya masing-masing. Belum tentu dosen senior itu selalu kaku dan pelit nilai sedangkan dosen muda selalu komukatif dan murah nilai. Semua kembali pada karakter masing-masing dosen. Ada dosen yang supeeerr pelit nilai tapi komunikatif dan enak kalau ngajar, ada yang kalau ngajar bisa bikin semua mahasiswanya jantungan tapi murah nilai, ada yang jarang masuk kelas karena sibuk dengan hal lain seperti proyek atau penelitiannya sehingga mahasiswanya terlantar (duh kasian banget nih) tapi murah nilainya, ada juga yang dosennya galak dan pelit nilai (wah kalau ini serem banget kayaknya), ada juga yang murah senyum, asik ngajarnya dan murah nilainya (wah dosen favourite ini, apalagi ditambah bonus cantik, hehehe), ada juga yang biasa-biasa aja dan niainya pun biasa-biasa aja (duh kalau itu agak ga jelas ini, tapi ngga papalah standar :D), ada juga yang jarang masuk kelas dan nilainya pun susah (wah kalau ini ngga deh). Tapi semua itu pada dasarnya dosen pasti memiliki hati nurani untuk mengajar dengan baik (wah mulai pakai hati nih :D), menyampaikan ilmu kepada mahasiswanya. Sebagai mahasiswa kunci suksesnya sebenarnya mudah yang penting mau usaha/ikhtiar semaksimal mungkin dan mengikuti kemauan dosen masing-masing sesuai karakternya setelah itu berdoa. Nah apapun hasilnya itulah yang terbaik. Percayalah bahwa usaha dan doa itu berbanding lurus dengan hasil karena Allah maha adil. Sesuai dengan hadist bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak merubahnya sendiri. Sesulit-sulitnya dosen entah itu sulit ditemui, sulit tugasnya, sulit ujiannya, sulit nilainya, pasti tetap ada jalan jika kita mau berusaha maksimal. So keep your spirit and go away to grab your success.
Hidup Mahasiswa !! Hidup Mahasiswa !!
Terima kasih
Sampai jumpa di tulisan selanjutnya ^_^
Sampai jumpa di tulisan selanjutnya ^_^